DADDY LONG LEGS
“Bapak sebagai konsekuensinya tidakkah
aku melukai perasaan berharga seseorang. karena itulah aku pikir harus lebih
dihargai padahal aku tahu betapa berharganya cinta orang itu.”
To: my Daddy long legs
“Daddy is as consistency
didn’t I hurt someone appreciation feeling. Because I think must be more
appreciated whereas I have known how appreciation is someone’s love.”
To My Daddy long legs
Panas
matahari diam-diam menyelusup dalam tubuh lewat pori-poriku. Hari ini
aku terlambat pergi ke Studio untuk siaran, apa jadinya kalau Bapak Slamet tahu
aku terlambat. Peluh kembali mengucur membasahi seluruh kemejaku dan benar juga
dengan berkacak pinggang Bapak Slamet sudah berdiri di depan pintu masuk Studio.
Aku bingung apakah Aku harus tetap masuk atau pulang tanpa menghiraukannya.
tapi dia sudah melihatku, aku mencoba memberanikan diri untuk menghadapinya.
Namun entah setan putih apa yang merasukinya. Dia hanya tersenyum dan
membiarkan Aku masuk tanpa menanyakan
Aku dari mana. Syukurlah..!!!
The worm of
sun silently infiltrated in to my pores of body. To day I came late to go to
the studio for announcement, what will be happened if Mr. Slamet knew I came
late. Sweats flowed wetting all my shirts and it’ real by akimbo Mr. slamet
stood in front of access door of studio. I was confused what did I come in or
come back without carrying of him. But he saw me, I tried braving my self for
facing him. But I didn’t know what causes with him. He only smile and let me
come in without asking from where I came. Praise be to god…!!!
Seperti
biasa aku menyapa ‘-rekan kerjaku. Namun suasana, tiba-tiba banjir air mata,
mereka semua menangis. Aku bingung apa yang terjadi dengan mereka.
Like usual
I greet my work comrades. But the milieu, suddenly full by tears, they are
crying. I’m confused what happened with them.
aku bertanya kepada Ninda “Apa
yang trejadi?”.
I asked to Ninda “what happened?”
Dia hanya mengatakan “aku terharu
Ida”. Aku semakin bingung. namun tiba-tiba Bapak Slamet memanggilku. Aku
semakin bingung ada apa ini.
She said
only “I carried away Ida”. I’m more confused. But suddenly Mr. Slamet called
me. Make me more comfused with the happened.
“Selamat Ida, berkat idemu banyak
pendengar yang terharu. Mereka semua terkesan atas idemu”. serunya sambil
menyuruput kopi hangatnya.
“Congratulation ida, because of
your idea most of listener carried away. They were taken with your idea.” He
said while drinking his warm coffee.
Aku keluar dari ruangan Bapak
Slamet dengan bingung.
I came out from Mr. slamet place
with confused.
“ide yang mana?” Bisikku dalam
hati.
“Which one idea?” my whisper in
my heart.
Aku menghampiri Ninda lagi.
I drop in Ninda again.
“ada apa sebenarnya Ninda?”
Tanyaku
“What’s the real happen Ninda?”
my question.
“Berkat idemu cewek itu akhirnya
happy ending” Jawabnya.
“Because of your idea, the girl
finally happy ending” her response.
“Maksudnya?” Tanyaku lagi.
“what do you meand” I asked
again.
“Ternyata selama ini cowok itu
juga sangat mencintainya. Barusan dia menelfon ke Studio kita dan dia mengucapkan
secara jelas bahwa dia juga mencintai cewek itu”. lanjutnya.
“The reality the boy very loves
her too. Just now he called to our studio and say clearly that he loves the
girl.” Her detailed.
`Aku bahagia mendengarnya,
ternyata selama ini usahaku tidak sia-sia belaka.
I’m happy to listen it, because
of the reality up till now my effort didn’t carry coals to Newcastle.
“Daddy, to day I’m happy my
effort I not Newcastle, I can concentrate the girl’s feeling”.
To : My daddy long legs.
“Bapak, hari ini aku bahagia
usahaku tidak sia-sia, aku bisa mempersatukan perasaan cewek itu”.
To: my Daddy long legs
Daddy long legs like that
I call him. I never meet with him. But he always be there when I need, he is
like angle in my life, he always know my feeling, my condition, and all about
my self, he is everything in my live, he is the second in my live after my
parents passed way alone because accident. Thanks god, you send he to me
altough till this time I don’t know who is he and how his face.
Daddy long
legs begitulah aku memanggilnya. aku belum pernah bertemu dengannya. tapi
dia selalu ada disaat aku butuh, dia seperti malaikat dalam hidupku, dia selalu
tahu perasaanku, keadaanku dan semua tentang diriku, dia adalah segalanya dalam
hidupku, Dia adalah nomer dua dalam hidupku setelah kedua orangtuaku
meninggalkanku sebatang kara karena kecelakaan. Terima kasih tuhan kau telah
mengirimnya padaku meskipun sampai saat ini aku tidak tau siapa dirinya dan
bagaimana rupanya.
The night
come to fast with a million stars strap hanged beautifully round moon make more
beautiful the universe.
Malam
datang begitu cepat bersama seribu bintang bergelantungan indah mengelilingi
rembulan menambah keindahan alam semesta.
“Ida
ida…!!!” Icha is my roommate called me with panic intonation, in hurry I
approch her.
“Ida Ida…..!!!” Icha teman
sekamarku memanggilku dengan nada panik, tergesa-gesa aku menghampirnya.
“What’s up cha?” I asked her.
“ada apa, cha.?” Tanyaku
“I’m taken surprise by a big doll
of teddy bear in my room. That’s sure from your Daddy long legs Da???.”
Icha said.
“aku terkejut sebuah boneka besar
teddy bear sudah ada di kamarku. Pasti dari Daddy long legs mu da???”
kata icha.
“May be…” I said amazedly
“Mungkin..” kataku heran.
I don’t understand how he can
send the doll and can know what I feel in the time. But once, thanks daddy.
aku tidak mengerti bagaimana dia
bisa mengirimkan boneka itu dan bisa tahu apa yang aku rasakan selama ini. Tapi
sekali lagi terima kasih Bapak.
Today, my morning comes faster
than my thinking. Today I’m free from my daily working. I ride my bicycle fast.
I have bought chicken in the market. I’ll cook it in my cost nyammm…it’s
delicious.
Hari ini, pagiku datang lebih cepat
dari pikiranku. hari ini aku libur dari pekerjaan sehari-hariku. Aku mengayuh
sepedaku dengan cepat. baru saja aku membeli ceker ayam dipasar. Aku akan
segera memasaknya di kost-san. nyam..nyam pasti lezat.
“Ida….”
Someone called me. I look back to him. Dag..dig..dug.. My heart shakes clanking
sound when I see he is Firman. Ya… he is my dream, I have liked since for long
time and close with him make me enough happy. If he knows to my feeling.
“Ida…….” seseorang memanggilku. Aku menoleh
padanya. dag dig dug.. hatiku berdegup kencang ketika yang kulihat adalah
Firman. Ya… dia pangeran impianku. aku sudah menyukainya sejak lama dan dekat
dengannya sudah cukup bahagia bagiku. andai saja dia tahu perasaanku.
“firman, what are you doing
here?” I stopped riding my bicycle and walk approaching him.
“Firman, sedang apa disini.?” aku
berhenti mengayuh sepedaku dan berjalan menghampirinya.
“ahhhh…. No I look around only
look for fresh air.” His respond
“Aahhh….tidak aku hanya
berkeliling mencari udara segar.” Responnya.
“ooooohhh.. daddy today I meet
with my dream.” My whisper in the heart.
“Oooohhh… Bapak hari ini aku
bertemu dengan pangeran impianku.” bisikku dalam hati.
“ida…. Hi…” firman make me
staetled
“Ida….hey…” Firman mengagetkanku.
“eehhh.. of course what’s?”
“Eehh…iya ada apa?”
“duh.. why I can image like
that… make me shame..” my whisper in the heart.
“Duh kok bisa ngelamun kayak
gini sich…malu-maluin aja” bisikku dalam hati.
Suddenly the condition was silent
only the wind drobed.
Suasana tiba-tiba hening hanya
desiran angin yang menderu-deru.
“we meet first time, how is it.
ya…?” Firman said.
“Kita ketemu Pertama kali,
bagaimana yaa??” Firman membuka percakapan,
“I’m shy, the time I was asinine
attitude in elevator”. I said by shy face.
“aku jadi malu, waktu itu aku
bersikap tolol dalam elevator”. kataku dengan wajah malu.
“Aahh… the time Ida is very
sweet” his raved deg deg deg…. My heart rumbled is like want to explod, my
mouth is silent. What did he said just now. Is it real?.
“Aahh…waktu itu Ida manis sekali
ya” Pujinya deg deg deg….. Hatiku bergemuruh serasa ingin meledak. mulutku
terkunci. Apa yang dia katakana barusan. apakah ini nyata.
“eee..eee…” I’m silent.
“Eee…eee…..” aku terpaku.
What happened ida??” he ask again
while smiled sweetly to me.
“Ada apa Ida…???” kembali dia
bertanya sambil tersenyum manis kepadaku.
“daddy, is it real”. My
whisper, in the heart.
“Bapak, Apakah ini nyata”.
bisikkku dalam hati.
Firman took me to a place. I
looked blank because I saw in my front now is a garden that’s full by flowers,
make me wonder to see it.
Firman membawaku ke sebuah
tempat. aku begitu terkejut karena yang ku lihat didepanku sekarang ini adalah
sebuah taman yang penuh dengan mawar, membuatku terpesona melihatnya.
“you want to listen story don’t you?”
his question.
“Mau denger cerita gak?”
Tanyanya.
“oohh… what’s story??” my answer
shortly.
“Ooh… cerita apa…???” jawabku
singkat.
I read from a novel. Meeting of
girl and boy is very bad. Both of them fall in love each other. And boy didn’t
like to remind their memories when met in the café. And take the girl to flower
garden. Then he said to the girl.
aku baca dari sebuah novel. Pertemuan
seorang cowok dan seorang cewek sangat buruk. keduanya jatuh cinta. Dan cowok
yang tidak suka mengingatkan kenangan mereka ketika bertemu di cafe. dan
membawa cewek itu ke taman mawar. lalu dia bilang kepada cewek itu.
“we meet here ya..”.
”kita ketemu disini ya”.
“I was amazed… because he said
like that” I said in the heart.
“Aku terheran…kenapa dia bicara seperti
itu”. Kataku dalam hati
“We will try it won’t?” firman
said.
“Mau nyoba gak?” kata Firman
tiba-tiba
“What did you mean? My question.
“Maksudnya???” tanyaku heran
We try it ya.. “Hi.. I’m Firman.
Glad to meet you”. Firman asked firstly.
kita coba ya…”hai.. Aku Firman.
senang bertemu denganmu”. Firman mengawalinya
“glad to meet you too, I’m Ida”
my answer.,
“Senang bertemu juga, aku Ida”.
Jawabku
“right now we meet in first time
here ya..” his whisper
“Sekarang kita ketemu Pertama
kalinya dsini ya….” Bisiknya.
“daddy… does love come is
like season???” my murmur in the heart.
“Bapak… apakah cinta datang
seperti musim???” gumamku dalam hati.
I felt new all. Sky is blue,
cloud is white and air encompassed my body.
Aku merasa semuanya baru. langit
biru, awan putih dan udara yang melingkupi tubuhku juga.
“daddy, I’m very happy today.”
My whisper in the heart.
“Bapak, aku senang sekali hari
ini.” Bisikku dalam hati.
@@@@
In the
morning which is bright is like my heart today.
Pagi yang cerah secerah hatiku pagi
ini.
Ting…tong.. was heard bel sound.
I hurried out from the door. A letter was in front of door. I saw a litter
envelope clearly, the litter there is my name. I brought the litter to my room.
I looked blank to see the letter.
Ting. . .tong…terdengar suara
bel. Aku bergegas keluar pintu. sepucuk surat tergeletak…tepat didepan pintu. Kulihat
dengan cermat amplop surat disana tertera namaku. Ku bawa surat itu ke dalam
kamar.
Aku terkejut melihat surat itu.
“This letter wasn’t a letter
that I wrote formerlly. On the time I wrote only, but how can it be, someone
sent it to me. Or maybe it’s from my Daddy long legs. If like that, how about
teddy bear and message in the card. How did he know and sent it. How can it be.
Who is the real of my Daddy long legs? Who is he?”. My murmur in the heart.
“surat ini bukankah surat yang aku tulis
dulu. waktu itu aku hanya Oret-oretan saja, tapi bagaimana seseorang
mengirimkannya padaku. Mungkinkah ini dari Daddy long legs-ku. kalau begitu,
bagaimana dengan teddy bear dan pesan dikartu. bagaimana dia tahu dan
mengirimnya.bagaimana…siapa sebenarnya Daddy long legs-ku itu…???? siapakah
gerangan???”. Gumamku dalam hati
“why do you stand there..?? Nadia
starled me
“Kenapa kamu mematung
disitu,,,?????” Nadia mengagetkanku.
“here you are… I showed the
letter to her.”
“Ini…ku suguhkan surat itu
padanya”.
“my openion Daddy long legs is
not so far from us, he is certain one of our friend. If not? How can it be he
knew all about you and all something that happened with you.”
“Menurutku Daddy long legs
tidak jauh dari kita, dia pasti ada diantara salah satu teman kita. kalau
tidak.??? Bagaimna mungkin dia tau semua tentangmu dan segala sesuatu yang
terjadi paadamu”.
“Hmmmzz..” I think so.
“Hmmzz…” ku pikir juga begitu.
“daddy, if he is really
one of my friend. I ask please, I want to meet with him although a time, I have
something to say, sun beam today very sting, daddy, I can’t see daddy.
I only feel your warm feeling is like the sun” my murmur in the heart.
“Bapak, kalau dia benar-benar ada
diantara salah satu temanku. Aku mohon, ku ingin sekali bertemu dengannya, ada
sesuatu yang ingin aku katakan, Sinar matahari hari ini sungguh begitu
menyengat, Bapak, aku tidak bisa melihat bapak. Aku hanya bisa merasakan
kehangatanmu seperti matahari itu” gumamku dalam hati.
“hi Ida, what are you doing
here?” suddenly the voice smashed my daydream.
“Hai Ida, sedang apa kamu
disini.” Tiba-tiba suara itu menghancurkan lamunanku.
“Aah.. finally I meet again here…
what are you doing here.” Firman Question
“Aah . . akhirnya kita bertemu
lagi disini… sedang apa disini.” Tanya Firman
We took sit in shady tree.
Kami duduk di bawah pohon yang
rindang.
“why are you sight nervous Ida.”
Firman’s question saw my melacholy face.
“Kenapa kamu kelihatan gelisah
ida”. tanya Firman melihat mukaku yang dari tadi murung.
“I want to meet with Daddy
long legs Firman…” my sigh
“Aku ingin bertemu dengan Daddy
long legs-ku Firman….” Keluhku.
I told all to Firman about how
can I call my daddy long legs because my daddy long legs didn’t
want to show him self to me.
Aku menceritakan semuanya kepada
Firman tentang bagaimana aku bisa menyebutnya daddy long legs-ku Karena
daddy long legs-ku tidak mau menampakkan drinya padaku.
Suddenly firman’s face changed
melancholy.
Tiba tiba saja wajah Firman
berubah murung.
“enough Ida don’t be harry to
look for him, go head the alive with industrious and reply his good character.
I feel like that. When the time arrives you will meet with him.” Firman said.
“Sudahlah Ida jagan terburu-buru
mencarinya, jalani hidup saja dengan rajin dan membalas budinya. aku rasa
sebaiknya begitu. ketika waktunya tiba kamu pasti akan bertemu dgannya”. kata
Firman.
I was wonder listening firman’s
talking… “hemmz I think so.” I said.
aku terteggun mendengar penuturan
Firman.. “hmmz aku rasa sebaiknya emang begitu”. Kataku.
Then we wolked tracing narrow
alley.
Kemudian Kami berjalan menyusuri
lorong-lorong yang sempit.
“follow me” suddenly Firman took
my hand and Invited to a place.
“Ikut aku yuk” tiba-tiba Firman
meraih tanganku dan mengajakku ke suatu tempat.
Nervous and happy.. just it that
I wanted to say daddy.
Gugup dan senang ..hanyalah itu
yang ingin aku katakan bapak,
Daddy, his hand is warm,
I’m very happy.
Bapak, tangannya hangat,,, aku
sangat senang.
“formerly I lived here” I said
when we arrived to the empty house.
“Dulu aku tinggal disini” kataku setibanya di sebuah rumah yang tak
berpenghuni.
“Is it right……???” firman’s
question.
“Benarkah…..????” tanya Firman
“iya… formerly when my parents
was alives.. but never mind. What for remember old time that painful.
“Iya. . .. .dulu ketika Ayah
Ibuku masih hidup…. Tapi sudahlah….untuk apa mengenang masa lalu yang
menyakitkan”.
“but here is really beautiful..
isn’t.??”
“Tapi disini sungguh indah…. Ya
khan????”
Firman only keep noding with the
little smail that’s sweet.
Firman hanya mengangguk dengan
sesungging senyum yang sangat manis.
Suddenly Firman was unconscious.
I was very shock with firman’s condition I tried asking help to persons there
for calling hospital closest.
Tiba tiba saja Firman ambruk tak
sadarkan diri. aku sangat terkejut
dengan keadaan Firman aku mencoba meminta tolong kepada orang-orang sekitar
untuk memnghubungi rumah sakit terdekat.
@@@
How many day have firman been in
the hospital. But his condition has not recovered from an illness. Today I go
to the studio by listless face.
Sudah beberapa hari Firman
dirumah sakit. Tapi keadaannya belum
pulih.
Hari ini aku pergi ke Studio dengan wajah lesu.
Nadia
Approached me. “what happened with you Ida?.”
Nadia menghampiriku. “kenapa
kamu, ida???”
“Ahh… nothing nad.. I’m tired
only” my answer.
“Ahh….tidak apa-apa nad.. ku cuma
sedikit capek” jawabku sepontan.
“don’t be too tired and keep your
health” her solution
“jangan terlalu capek nad dan
jaga kesehatanmu” tegurnya.
“Yaps” my respond
“ya” Responku.
“oohh today I’ll go to the
hospital. If I come late you eat first don’t worry to me.” My order to Nadia
“oohh ya hari ini aku akan krumah
sakit. jika aku telat kamu makanlah terlebih dahulu tidak usah
menghawatirkanku”. pesanku pada Nadia.
Then I went
to Mr. Slamet’s working room because my work partner said I ordered to face him
I steped my foot facing to Mr. Slamet’s Working room although I’m forced.
Kemudian aku pergi keruangan Pak
Slamat karena kata rekan kerjaku aku disuruh menghadapnya, Ku langkahkan kakiku
menuju ruangan pak Slamet meskipun terpaksa..
“Ida, daddy want to say with you
a minute, come in to my working room.” Mr. Slamer’s order.
“Ida, Bapak ingin bicara dengan mu sebentar
masuklah ke ruanganku.” perintah pak Slamet.
“Daddy, What happened..
Won’t something be bad will be happen to me, all attention see me.. It’s
strange for long time Mr. Slamet never call me. May nothing something bad will
be happen.” My murmur in the heart.
“Bapak, ada apa ini … Akankah
sesuatu hal buruk akan terjadi padaku, Semua mata tertuju padaku…. Ini
aneh selama ini bapak Slamet tidak
pernah sekalipun memanggilku. semoga saja tidak ada hal buruk yang akan
terjadi”. Rintihku dalam hati.
“take sit..” Mr. Slamet ordered.
“Duduklah…….”
Perintah pak Slamet
“What’s up? Mr. calls me here..?
I asked curiously
“Ada apa bapak memanggil aku
kesini….???” tanyaku penasaran.
Then he took a big box and gave it to me.
Kemudian beliau mengambil senbuah kotak besar dan
memberikannya padaku..
“Take
it..!!! His order.
“Ambil ini…!!!” Perintahnya.
“what is it sir..?” My question.
“Apa ini pak…” tanyaku heran.
“Enough, open it.” his respond.
“Sudahlah buka saja.” Responnya spontan.
I opened the big box till make me
look blank seeing the box content, all content were my pictures, I whispered in
the heart.
Ku membuka kotak besar itu hingga
membuatku terkejut melihat isi kotak itu, semua isinya adalah foto-fotoku. Ku
berbisik dalam hati.
“Or maybe Mr. Slamat is my
daddy long legs. But my mouth is locked. I’m still amazed looking at my
pictures that are in the box. All pictures since I small till now and there is
a small diary, ya it’s my diary but how can it be, that all is in Mr.
Slamet..?”
“mungkinkah Pak Slamet adalah
Daddy Long legs-ku. tapi mulutku serasa terkunci .aku masih terbelenggu melihat
foto-fotoku yang ada dikotak itu. semua foto-fotoku mulai dari aku kecil sampai
sekarang. dan jg ada sebuah diary kecil, ya
itulah diary aku. tapi bagaimana bisa, itu semua ada di Bapak Slamat…?”
“Or maybe
Mr. is..?” without thinking I expressed the question.
“Mungkinkah Bapak adalah…?” tanpa
terasa aku lonntarkan pertanyaan itu.
“No. I’m not someone whom you look
for as long as, not me, your Daddy long legs” Mr. Slamet said
“Tidak. aku bukanlah orang yang selama ini kamu cari, bukan aku, Daddy
long legs-mu”. kata pak Slamet.
“as long as this time someone
whom you look for is my young brother, I’m as only substituter temporary.” His
explanation.
“Selama ini orang yang kamu cari
adalah adikku, aku hanya sebagai pengganti sementara”. lanjutnya.
“Substituter temporary, the
meaning.?” My amazed question.
“Pengganti sementara, maksud
bapak???” tanyaku heran.
“I’m only as my young brother’s
substituter, he ask me to protect you and make you happy when you’re sad as
like he gave as long as now. He want you to be happy, he want you to be as
other. Can feel fresh air in the morning without alive load that manacle. Now
he is in hospital, he misses you, he want to meet you because he love you so
much Ida. During his alive only loves someone and she is you Ida.” His
explanation.
“Ku hanya sebagai pengganti
adikku, dia menyuruhku untuk melindungimu dan membuatmu senang disaat kamu
sedih seperti apa yang telah dia berikan selama ini. Dia ingin kamu bahagia,
dia ingin kamu seperti yang lain. Bisa menghirup udara segar di pagi hari tanpa
ada beban hidup yang membelenggu. Sekarang dia ada di rumah sakit, dia
merindukanmu, dia ingin bertemu denganmu Karena dia sangat mencintaimu Ida,
selama hidupnya hanya mencintai seseorang dan orang itu adalah kamu Ida”.
Penjelasannya.
“is daddy’s young brother
firman?”
“Apakah Adik Bapak…Firman?.”
“yes, he is my young brother.. he
loves so much Ida”
“Ya, Dia adalah Adik Bapak…Dia
sangat mencintaimmu Ida.”
“but”
“Tapi”
“but why sir.” My question.
Tapi kenapa pak.” Tanyaku.
“his age will not be long any
more, he got leukemia and now stadium 4” Mr. Slamet continues the explanation.
“Umurnya tidak akan lama, dia terkena penyakit
Leukimia dan sekarang sudah stadium 4” Bapak Slamet melanjutkan penjelasannya.
“why have Mr. given me now?”
without feeling the tears of eyes wet eyelid flowing this check..
“Kenapa Bapak baru memberitahuku
sekarang” tanpa terasa bulir air mataku
membasahi kelopak mata mengalir membasahi pipi ini….
“why sir…???” I asked again.
“kenapa pak,,,??” tanyaku
“forgive me Ida, it was his
willing. He didn’t want you to be sad” his aswer.
“Maafkan aku Ida, ini sudah menjadi
keinginannya. Dia tidak ingin kamu bertambah sedih” jawabnya.
I ran to my working table place
to take a car electric shock that I put on the teble, by droping tears that I
can’t hold out wetting this eyelid, made my friend astonishment saw me ran as
like crazy man after going out form Mr. Slamet’s working room, I didn’t care
the question that asked my partner friends because in my brain someone only is
lie down weakly in the hospital, he is Firman.
Ku berlari ketempat meja kerjaku
untuk meraih sebuah kontak mobil yang ku taruh diatas meja tersebut, dengan
deraian air mata yang tak bisa ku bendung membasahi kedua kelopak mata ini,
membuat teman-temanku heran melihatku lari seperti orang tidak waras setelah
keluar dari ruang Bapak Slamet, ku tak pedulikan pertanyaan yang dilontarkan
teman-teman kerjaku karena dalam pikiranku hanyalah seseorang yang sedang
berbaring lemah dirumah sakit, tidak lain dia adalah Firman.
The quiet on the way went to the
hospital, only sob of crying accompanied my journey, no long time I arrived in
the hospital because my workplace is not so far from the hospital where firman
is taken care of nurse, I took park my car in the hospital yard and going to
receptions’ place.
Hening di perjalan menuju rumah
sakit hanyalah isak tangis yang mewarnai perjalananku, tidaklah lama ku tiba di
rumah sakit karena tempat kerjaku tidak begitu jauh dari rumah sakit dimana
Firman dirawat, ku parkir mobilku dihalaman rumah sakit dan menuju tempat Resipsiones
“Dear.. Where is firman taking
care?” I asked to one of the keeper there.
“Mbak dimana tempat Firman
dirawat” tanya ku pada salah satu penjaga ditempat itu.
“right now he is in ICU room” she
answered
“Dia sekarang di ruang ICU”
jawabnya singkat.
Without talking something I ran
going to room that was mentioned by one of nurse there, till I arrived in front
of ICU door without feeling my drop of tears more wet this two cheeks see
someone that I looked for, now he lie down holding painfully.
Tanpa basa basi ku berlari menuju
ruangan yang telah disebutkan oleh salah satu suster itu, hingga ku tiba di
depan pintu ruang ICU tanpa terasa deraian air mataku semakin membasahi kedua
pipi ini melihat seseorang yang selama ini aku cari, sekarang berbaring lemah
menahan rasa sakit.
“oh Allah make him recovered,
give him power, patience and long age, because he is someone that I looked for
as long as now, he is my Daddy long legs” my groan in the heart to Allah
the most merciful.
“Ya Allah sembuhkanlah dia,
berilah dia kekuatan, kesabaran dan panjangkanlah umurnya karena dia adalah
orang yang selama ini aku cari, dia adalah Daddy long legs-ku” rintihku
dalam hati kepada dzat yang maha penyayang lagi maha pengasih.
@@@
The night
is too quiet only cricket’s sound that adorns the quiet night, because all
peopling worlds is taking rest stringing up beautiful dream, because in the
tomorrow must look for gift for defraying their family, different than me
that’s still mused full with tears asking to the most creator for recovery my Daddy
long legs till I fall in to sleep on praying mat my place flipped up and
ask in the prayer house of hospital.
Malam yang
begitu sepi hanyalah bunyian jangkrik yang mewarnai kesepian malam ini, karena
semua penghuni jagad raya sedang istrahat merangkai mimpi-mimpi indah, karena
hari esoknya harus mencari rizki untuk menafkahkan keluarganya, berbeda dengan
aku yang masih termenung penuh dengan air mata memohon kepada sang pencipta
untuk kesembuhan Daddy long legs-ku hingga ku terlelap di atas sejadah
tempat ku mengadu dan memohon di Musholla rumah sakit.
“Ida get
up, now is the early morning prayer” the voice make me startled he is Mr.
Slamet, my Daddy long legs brother.
“Ida bangun, sudah subuh” suara
mengakitkanku yang tak lain dia adalah bapak Slamet saudara Daddy long legs-ku.
“of course” my answer.
“iya” jawabku singkat.
“didn’t you sleep a night” his
question, he saw my two eyes become red sign that a night I didn’t sleep.
“kamu tidak tidur semaleman”
tanyanya, dia meliahat kedua mataku memerah tanda bahwa semalan aku tidak
tidur.
“no sir” my answer.
“gak koq, Pak” jawbaku.
“You, don’t be too tired. Keep
your health, I worried you can be sick” his advice.
“kamu jangan terlalu capek,
jagalah kesehatanmu, bapak khawatir kamu bisa sakit nak” nasihatnya.
“yes sir” my respond.
“Iya pak” responku singkat.
“take wudlu’ first, we take group
prayer and pray Firman may he recovery and given fervency” his ordering.
“Ya udah ambil wudhu’ dulu, kita
sholat berjamah serta mendoakan Firman semoga dia cepat sembuh dan diberi
kekuatan” perintahnya.
“ok” my answering.
“iya” jawabku.
After taking down prayer by group
prayer, we went to firman’s place that’s taken care, he is still coma, he is
very pallor.
Seusai
sholat subuh dengan berjamah, kita ke tempat Firman dirawat, dia masih tidak
sadarkan diri, dia sangat pucat.
“My Daddy
long leg, please get up, all this time I look for you anywhere, I love you
and also I miss you so much, why you didn’t want to be honest and say that you
are my Daddy long legs.” My groan in the his ear.
“Daddy long legs-ku
bangun, selama ini aku mencarimu kemana-kemana, aku juga mencintaimu dan aku
sangat merindukanmu, mengapa kamu tidak pernah mau jujur dan bilang kalau kamu Daddy
long legs-ku …” rintihku di dekat telinganya.
Without I was aware my tears drip
to firman’s hand that I have been held.
Tanpa kusadari air mataku menetes
ketangan Firman yang dari tada aku genggam.
I asked to Mr. Slamet “why Mr.
didn’t give knowing me since formerly about who is the real, my Daddy long
legs” Mr. Slamat looked at me from
behind since I’m there, he didn’t respond my question, professedly he also feel
how sad is my heart, he only inspire me “be patina.. may there is wisdom in the
behind of it”.
Aku bertanya kepada pak Slamet
“Mengapa bapak tidak memberi tahu aku sejak dulu tentang siap Daddy long
legs-ku yang sebenarnya” Pak Slamet memerhatikanku dari belakang sejak aku
berada di tempat itu, beliau tidak merespon pertanyaanku , kelihatannya beliau
juga merasakan seberapa sedih hatiku, beliau hanya menyemangatkanku “Sabar nak
semoga ada hikmahnya dibalik semua ini”.
@@@
Night by
night I underwent by accompanying my daddy long legz in the hospital,
the light breeze accompanied my night in the place, waiting the miracle come
close to body that was brave at first time, right now it’s weak on white
bedsheet, return my memory, remind beautiful remembrance with my daddy long
legz because since I have known my daddy long legz be in bed by
weak, this lips can’t capable giving smile anymore, although formerly I didn’t
know my Daddy long leg.
Malam-malampun
ku liwati dengan menemani daddy long legzku dirmah sakit, angin
sepoi-spoi menemani malam-malamku di tempat itu, menunggu keajaiban datang
menghampiri tubuh yang awalnya sangatlah perkasa, sekarang lemah tak berdaya
diatas sprei putih, memutar memoriku, mengingat kenangan yang indah bersama Daddy
long legs-ku karena sejak aku tahu Daddy long legs-ku terbaring
lemah bibir ini tak kuasa menebarkan senyumnya lagi, meskipun dulu aku tidak
tahu siapa Daddy long legs-ku itu.
“How about
firman, Da?” the voice is odd I hear from behind make losing my daydream, she
is Nadia, my partner in my working.
“Gimana keadaan Firman, Da???”
suara yang tidak asing lagi ku dengar dari belakang membuyarkan lamunanku, tak
lain adalah Nadia teman kerjaku.
I didn’t respond her question
that was said by Nadia. But I embraced closely by flowing this tears till wet
Nadia’s shoulder.
Ku tak merespon pertanyaan yang
diutarakan oleh Nadia, tapi aku memeluknya erat-erat dengan linangan air mata
dari kedua mata ini mengalir hingga membasahi bahu Nadia.
“What happened with you Da?”
“Kamu kenapa, Da???”
A word can’t I expressed to
Nadia, only crying sob that become answering Nadia’s question, giving symbol
that I’m being sad, till I felt there was tears wet my body, Nadia also flowed
tears from her eyes she understood by the happened to me although I didn’t give
knowing what the real happened to me.
Sepatah kata tak bisa ku
ungkapakan kepada Nadia hanyalah isak tangis yang menjadi jawaban pertanyaan
Nadia, menandakan bahwa aku sedang dalam kesedihan, hingga ku rasakan ada air
mata membasahi tubuhku, Nadia juga mengalirkan air mata dari kedua mutiaranya
seakan dia mengerti dengan yang terjadi kepadaku meskipun aku belum memberi
tahu apa yang yang sebenarnya terjadi kepadaku.
“What happened with you da?” be
calm your soul, tell all of it to me, if I can help, I will help” Nadia tried
make me more calm.
“Kamu kenapa, Da?” tenangkan
jiwamu ceritakan semuanya kepadaku, kalau aku bisa membantu, pasti aku akan bantu”
Nadia mencoba membuatku lebih tenang.
“Daddy long legs, Nad”
“Daddy long legs, Nad”
“you know don’t you , your Daddy
long legs, Da?”
“kamu tahu siapa Daddy long
legs-mu da???”
“yes Nad, yesterday Mr. Slamet
said who is the real Daddy long legs Nad”
“iya Nad, kemarin Bapak Slamet
yang mengatakan siapa sebenarnya Daddy long legs itu Nad”
“so, who is your Daddy long
legs Da.. and why are you so
said???”
“terus siapa Daddy long legs
itu Da… dan mengapa kamu sedih???”
“Daddy long legs is Firman
Nad, he is still critical Nad, I’m afraid of lost him forever an never I
regretted why I have known when he is bed weakly like that Nad”.
“Daddy long legs adalah
Firman Nad, dia masih kritis Nad, aku takut kehilangannya untuk
selama-selamanya aku menyesal mengapa aku baru tahu ketika dia berbaring lemah
seperti ini Nad”
“Da…! Be patient, may there no
happened with him, Amin..”
“Da..! kamu yang sabar,
mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa dengannya, Amin…”
@@@@
The time so
fast rotated no felt I’m nearly a moth waiting my baby that’s missed overstep
his critical. I calm my thinking down by
looking around hospital garden that’s not so far from my Daddy long legs place,
the flowers make complement graciously in the garden make cool condition stab
into my soul that’s empty waiting recovery my Daddy long legs that still
laying weakly in the room.
Waktu
begitu cepat berputar tak terasa aku hampir satu bulan mununggu kekasih yang
dirindukan melewati masa keritisnya. Aku menenangkan pikiranku dengan
mengelilingi taman yang ada di rumah sakit yang tidak jauh dari tampat Daddy
long legs-ku, bunga-bungapun melengkapi keindahan ditaman membuat suasana
sejuk menusuk kedalam jiwa yang hampa menanti kesembuhan Daddy long legs-ku
yang masih berbaring lemah di ruang rawat.
“Ida………..!!!!”
someone called from behind make shocked my daydream, he is Mr. Slamet.
“Ida…….!!!!!!!”
Panggil sesorang dari belakang mengagitkan lamunanku, yang tak lain adalah Pak
Slamat.
“What’s up
Sir” my respond.
“ada apa
Pak” Responku.
“Firman…Firman
Da? His adding make me confused
“Firman..
Firman Da? Timpalnya membuatku bingung.
“What
happened with Firman sir?” I asked apprehensively.
“apa yang
terjadi dengan Firman Pak?” tanyaku kewatir.
“Alhamdulillah…!!!
Firman go through his critical Da” his bearing.
“Alhamdulillah….!!!
Firman sudah meliwati masa kritisnya Da” tegasnya..
“Alhamdulillah…
Praise be to Allah,” my thanks in the heart.
“Alhamdulillah…
segala puji bagi engkau ya Allah,” syukurku dalam hati.
Without a
word I ran to Firman, followed by Mr. Slamet, the heart doesn’t stop thank to
god, this heart is very happy, is like flushed by love drop that’s all the time
withered.
Tanpa
sepatah kata aku berlari ketempat Firaman dirawat, di ikuti oleh Pak Slamat,
hati tanpa henti-hentinya bersyukur kepada Allah, hati ini seakan
berbunga-bunga, serasa tersirami oleh tetesan cinta yang selama ini layu.
“Doctor..
can I come in?” I requested to one of doctor.
“Dok…
bolehkah aku masuk?” pintaku pada salah satu dokter.
“of course
never mind” his reply
“iya gak
apa-apa” balasnya.
When I
opened the door, I saw a little smile adorn Firman’s lips that’s still
palefaced because still recovery perfectly, I approached by a little smile
that’s radiated from my lips greet Firman.
Saat aku
membuka pintu, aku melihat secuil senyum menghiasi kedua bibir firman yang
masih pucat karena masih lom pulih dengan sempurna, aku mendekat dengan sebuah
senyuman yang terpancar dari kedua bibirku menyapa Firman.
“hi..” my
greeting.
“hai..”
sapaku.
“hi” my
answering by voice is not so clear.
“hai juga”
jawabnya dengan nada yang masih lom jelas..
“have you
still remembered me?” my question.
“masih
ingat tach kepadaku?” tanyaku..
“who are
you?” his respond.
“siapa ya?”
tangapannya.
“of course
I still remember you because of you I still alive, I still want to accompany,
love you,” his distinct.
“iyalah aku
masih sangat mengingat kamu karena kamulah aku masih bisa bertahan, aku masih
ingin menemani, mencintaimu, membahagiakanmu” tegasnya.
“I think
forgetting” my joke.
“aku kira
udah lupa” candaku..
“hem…hem…
impossible I forget someone that I love so much” my answering.
“hem…hem..
ga’ mungkin aku lupa ama seseorang yang paling aku sanyangin” jawabnya.
“you take
rest ok, in order to you get better soon perfectly” my advice, so wise although
this heart want to embrace him, but the religion still forbid it, because we
don’t get married yet.
“ya udah
kamu istrahat aza, agar kamu cepat pulih sempurna” nasihatku sok bijak maskipun
hati ini ingin memeluknya, namun agama masih lom memperbolehkan, karena masih
belum ada ikatan pernikahan.
“ok..ok..ok..
but can I ask something?” his request
“ya…ya..ya..
tapi boleh ga’ aku minta sesuatu?” pintanya.
“hem.. what
will you ask?” my respond.
“hem.. mau
minta apa?” tanggapku.
“but I’m
afraid it can not.” His distinct.
“tapi
takutnya tidak boleh” tegasnya.
“ask first,
relax whatever do you want surly I’ll give” my detail.
“minta dulu
donk, tenang apapun yang kamu inginkan pasti aku kasih” jelasku.
“really…!!!
I only want…”
“benaran…..!!!
aku hanya ingin…”
Firman’s
words stoped I didn’t know why, he stoped his words.
Kata-kata
firman berhenta tidak tau mengapa dia menghentikan kata-katanya.
“what do
you want? I asked amazedly
“kamu ingin
apa? Tanyaku heran.
“I want you
to be my wife” Firman explaned of his willing, while a little smile.
“aku ingin
kamu menjadi istriku” firman menjelaskan tetang keinginanya, sambil tersenyum
dikit.
“how hem..”
my respond, so expensive.. although in my heart shout sayin yes..
“giamana
ya?” tangapku, sok jual mahal.. maskipun dalam hatiku berteriak bilang ia…
“do you
want don’t you? If you don’t want, never mind” his detail.
“mau g’? ea
kalau ga’ mau, ga’ apa-apa ko’” jelasnya.
“I…I…I..”
So, plain.
“aku… aku..
aku…” so’ lugu..
“I… I… I..
why da? He asked.
“aku..aku..
aku .. kenapa da? Tanyanya.
“do you
have others” he asked clearly.
“apa kamu
sudah punya yang lain” Tanyanya lebih jelas.
“no is not
like that” my reply.
“bukanya
gitu” balasku.
“so……????”
he asked again, he is confused by my attitude.
“terus……….????”
Tanyanya lagi, kebingungan dengan sikapku.
“I want so
much… live with you” his clear.
“aku mau
bangat… menjalani sisa hidupku denganmu” jelasnya.
“really”..
“benaran
Da..?”
“yupz”
“he’em”..
My heart is
very happy because all the time as whiteret is like flower is not taken care by
own, today I’m very happy because what I want can be happen and someone that I
look for all the time in front of me now, I thank to Allah. Because today is
special in my alive, because I can sit in state on which the bridal couple sits
with my Daddy long legs that I love so much and I love.
Hatiku sangat bahagia karena
selama ini hati ini seakan-akan layu laksana bunga yang tak pernah dirawat oleh
pemiliknya, hari ini aku sangat senang karena apa yang aku inginkan bisa
terjadi dan orang yang aku cari-cari selama ini kini ada dihadapku, aku sangat
bersyukur kepada Allah. Karena hari ini adalah hari yang special dalam hidupku,
karena ku bisa bersanding di pelaminan dengan Daddy long legs-ku yang
sangat aku cinta dan aku sayang.
“May become family of sakinah,
mawaddah, warohmah in the world and the hereafter Amin..” my praying in the
heart.
“semoga menjadi keluarga sakinah,
mawaddah, warohmah dunia akhirat Amin…” do’aku dalam hati.
Alefa
Cuma coba-cobaan az
nerrusin cerpen
Ya gitu jadinya agak
salbut
0 komentar:
Posting Komentar